Senin, 12 Oktober 2015

Menelaah Musik Psychedelic (?)


Kata psychedelic berasal dari bahasa yunani. Terdiri dari dua kata yaitu Psihi (Jiwa) dan Dilosi (Manifestasi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa psychedelic/psychedelia adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengendalikan jiwa dalam cara-cara tertentu atau biasa disebut psychedelic experience. Biasa nya, dalam proses psychedelic experience tersebut cenderung menggunakan obat-obatan (drugs) dan tanaman tradisional seperti mushroom, hingga LSD (Lycergic Alis Diethylamide) dan lain-lain. Namun yang biasanya sering dikonsumsi dan identik dengan psychedelic itu sendiri adalah LSD.

Efek yang ditimbulkan oleh LSD adalah membuat penggunanya menjadi senang, tenang, dan dapat menimbulkan pula efek visual, dikarenakan obat ini memiliki efek halusinogen yang membuat penggunanya berhalusinasi sesuai dengan apa yang ada di bawah alam sadar mereka. Walaupun tidak bersifat adiktif, namun penggunaan dengan dosis yang berlebihan dapat menimbulkan efek yang tidak baik atau bad trip, di mana penggunanya tidak dapat mengontrol dan menimbulkan masalah.

Psychedelic awal mula nya berkembang sebagai sebuah aliran seni yang meliputi seni musik hingga seni desain grafis yang muncul pada akhir periode 1950 hingga akhir 1970. Seni ini bersumber pada keterkaitan manusia kepada efek ketidaksadaran atau halusinasi. Pada pertengahan 1960an di Amerika dan Inggris, aliran seni ini mulai mempengaruhi kaum muda. Di mana yang terpengaruhi ini mulai mendobrak norma dan aturan sehingga mereka merasakan bebas dari disiplin. Perlahan-lahan psychedelic pun menjadi gaya hidup di dunia barat, narkoba menjadi trend yang menjamur dengan berkembangnya aliran musik pada saat itu.

Dalam kalangan musisi, narkotika yang paling populer pada saat itu adalah LSD. Mereka beranggapan bahwa dengan menggunakan obat tersebut dapat mendorong imajinasi dan kreativitas mereka dalam membuat lagu. Anggota band "The Beatles" mengakui bahwa mereka menggunakan obat tersebut dalam penggarapan album ke delapan mereka yang bernama "Sgt. Peppers Lonely Hearts Club Band". Album ini terbilang sebagai album tersukses The Beatles dan merupakan salah satu album terbaik sepanjang sejarah musik modern. Psychedelic experience sangat terasa di album ini, di mana terdapat judul lagu "Lucy In The Sky With Diamonds" yang secara unik dapat disingkat menjadi LSD. Dan beberapa lirik yang terdengar abstrak dan penuh dengan imajinasi.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi instrumen musik, perkembangan musik psychedelic pun semakin menonjol. Sisi eksotis, struktur lagu yang padat dan kompleks dan efek gitar yang terdengar unik serta sering menonjolkan sisi solo instrumental ataupun jamming riff di dalam lagunya. Pada sekitar akhir 1970an musik psychedelic rock telah berkembang sedemikian rupa dengan banyak varian di dalam musik nya yang disebut dengan neo-psychedelia. Beberapa musisi yang terkenal dengan karya neo-psychedelia nya adalah The Rolling Stones, Pink Floyd, Jimi Hendrix, The Doors dan Janis Joplin. 

Namun perkembangan musik psychedelic tidak hanya mempengaruhi dunia musik rock saja, aliran musik folk pun juga terkena pengaruh dari psychedelic. Bahkan lebih terdengar aneh dan suasana halusinasi serta dengan lirik-lirik lagu yang menceritakan tentang alam, cinta, dan keindahan. Suasana yang terdengar etnik dan lawas pun biasa nya menjadi andalan dari para song maker musik psychedelic folk ini. Pengaruh nya pun merembet hingga ke musik house dan techno yang juga identik dengan trend dunia malam yang sebagian orang masih beranggapan bahwa itu adalah hal yang berkaitan dengan obat-obatan dan seks bebas serta pandangan-pandangan negatif lainnya. Masih ada keganjalan yang diciptakan dengan julukan adanya "Aliran Musik Psychedelic" hingga sekarang. Dikarenakan dengan latar belakangnya adalah penggunaan obat-obatan terlarang sehingga dapat menciptakan sebuah karya yang mungkin tidak sebagus apabila tidak mengkonsumsi obat-obatan tersebut.

Masih banyak pro dan kontra yang terjadi apakah psychedelic adalah sebuah genre didalam musik atau tidak. Namun melihat fakta dan sejarah yang tertera bahwa pada dasarnya psychedelic experience itu sendiri adalah kondisi seseorang yang menggunakan obat jenis LSD atau lainnya yang memiliki efek halusinogen, sehingga mereka dapat menggali lebih dalam lagi kreativitas mereka dan dipadukan dengan bakat atau keahlian mereka dalam bermain musik ataupun seni lainnya. Namun, tidak terdapat ciri khas yang dapat membedakan antara genre musik psychedelic dengan genre musik lainnya dari dulu hingga sekarang. Tetapi, apabila kita mendengar musik yang berkembang dari era 80an sampai sekarang (terutama dengan adanya british invasion) semakin banyak genre baru yang bermunculan. Perlahan pun psychedelic seakan memudar setelah era-era keemasan Jimi Hendrix, The Beatles, dan lain-lain yang disebut sebagai pencetus genre psychedelic telah lewat setelah booming nya musik alternative dan grunge pada saat itu. Atau mungkin menjadi bias dengan dengan adanya varian musik baru yang bermunculan seiring dengan perkembangan teknologi instrumen musik dan audio.

Menjadi sebuah pertanyaan sendiri apabila saat kita mengetahui bahwa masih banyak pengguna obat-obatan LSD atau jenis lainnya dikalangan musisi dunia zaman ini, namun mereka tidak di klaim sebagai band yang beraliran psychedelic. Padahal musisi seperti Lady Gaga yang mengakui bahwa dia menggunakan obat-obatan tersebut saat mengawali karirnya sebagai musisi namun tidak dicap sebagai musisi atau penyanyi beraliran psychedelic, dan masih banyak pula musisi dunia yang seperti Lady Gaga pada umumnya, sehingga masih menimbulkan banyak pertanyaan mengenai psychedelic music itu sendiri.


2 komentar: